nusakini.com--Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto kembali menyerahkan insentif bagi 1.146 kader KB kota Makassar di DP Hall, Jalan Amirullah, Sabtu (18/3).

Dari 1.146 orang penerima insentif, 152 diantaranya adalah Petugas Pembantu Keluarga Berencana Desa / Kelurahan (PPKBD/K), dan 995 orang Sub PPKBD/K. 

Sebelumnya, orang nomor satu Makassar itu juga menyerahkan insentif serupa kepada 1.135 kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD pada Kamis, 1 Desember 2016 lalu. 

"PPKBD/K dan Sub PPKBD/K adalah ujung tombak keberhasilan program KB di masyarakat. 1.146 kader KB inilah yang terjun langsung ke masyarakat mengkampanyekan program KB dan mengajak masyarakat ikut serta menjadi peserta KB atau akseptor KB," terang Danny. 

Wali Kota berlatar akademisi itu menekankan, pemerintahan yang dijalankannya sangat komitmen dalam penanganan masalah kependudukan dengan menerapkan program akselerasi yang meningkatkan kualitas dan partisipasi peserta KB berbasis Metode Jangka Panjang (MJP). 

Danny berharap kader KB mampu menjadi komunikator dan informan terkait program – program pengendalian jumlah penduduk yang dijalankan Pemerintah kota Makassar termasuk promosi keberhasilan yang telah dicapai. 

Selain itu, Wali Kota Makassar juga mengajak kader KB berperan sebagai penggerak dan fasilitator keluarga dalam pembinaan di wilayahnya sehingga memudahkan masyarakat mengakses pelayanan dan fasilitas kesehatan KB. 

Ia berpesan, kader KB selaku petugas pembina KB yang terdepan dapat bekerja secara profesional dan proporsional dengan mendahulukan pelayanan KB MJP secara gratis dan berkualitas 

Saat ini, Pemkot Makassar melaksanakan intensifikasi pelaksanaan program KB berbasis Sumber daya Manusia (SDM) untuk menurunkan tingkat kelahiran (TFR), serta menurunkan angka kematian ibu dan anak dari tahun ke tahun. 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Makassar Daniel Pakambanan mengatakan bahwa kader KB adalah motor penggerak dalam menjalankan program KB yang ada seperti program Lorong KB. 

“Mereka juga yang mengontrol perkembangan akseptor KB, mereka mencari calon akseptor baru dan mengontrol akseptor lama agar tetap terjaga seperti memenuhi kebutuhan akseptor dan sebagainya,” pungkas Daniel. (p/ab)